Thursday, April 7, 2011
BARRY PRIMA DAN MURTISARI DEWI DALAM FILM ANGLING DARMA 3
JUDUL FILM : ANGLING DARMA 3 : PEMBURU DARI NERAKA
SUTRADARA : SA KARIM
PRODUSER : KAONAWAN SUMIRAH
CERITA : BAMBANG ADI PITOYO
PRODUKSI : PT. ELANG PERKASA FILM
TAHUN PROD : 1994
JENIS : FILM SILAT
PEMAIN : BARRY PRIMA, FENDY PRADANA, MURTISARI DEWI, BARON HERMANTO, ERNA SANTOSO, KEN KEN
SINOPSIS :
Prabu Angling Darma (Barry Prima) menginginkan anaknya Angling Kusuma (Fendy Pradana) untuk segera memiliki pendamping hidup. Salah satu cara yang di tempuh oleh Angling Darma adalah dengan mengadakan sayembara bagi para putri yang di lakukan oleh Angling Darma agar Angling Kusuma dapat memilihnya. Namun pikiran Ayahanda Angling Darma tidak sejalan dengan Angling Kusuma yang merasa sudah dewasa. Sehingga Angling Kusuma menolaknya dan memilih mengembara untuk membuktikan kalau ia sudah dewasa. Dan seperti petuah ibunya (Erna Santoso), adat di Malawapati sebelum mencari jodoh adalah dengan mengembara.
Akhirnya Angling Kusuma di temani oleh abdi Malawapati yang paling setia, Klungsur pergi mengembara. Di istana sendiri, akhirnya kedatangan dewi dewi cantik yang mengikuti sayembara, namun sayang Angling Kusuma sendiri sudah tidak ada. Sehingga Angling Darma merasa kecewa dibuatnya.
Pada suatu malam Angling Darma mendengar suara yang member peringatan yang mengingatkan peristiwa 20 tahun yang lalu dimana Prabu Angling Darma telah membunuh Prabu pancaknyono. Meski alas an yang di berikan adalah benar, namun Ayah Pancaknyono, Brojo Sakti (Baron Hermanto) tidak terima atas kematian anaknya. Brojo Sakti yang sedang menyelesaikan tapanya berniat akan membalas dendam pada Angling Darma dan keluarganya. Namun Prabu Angling Darma masih memiliki waktu 40 hari untuk mempersiapkannya, karena Brojo Sakti setelah selesai bertapa, masih ada hal yang harus di kerjakan selama 40 hari, yaitu salah satunya adalah harus mengajarkan ilmunya. Ilmu Aji Mundijati Sasongko Jati, yaitu ilmu yang intinya adalah kasih sayang.
Sementara itu di Arcamanik, Begawan Sentanu menerima pinangan dari Prabu Surowiseso (Ken ken) dari Engku Braja untuk meminang putrinya Senggono Retno (Murtisari Dewi) namun pinangan tersebut di tolak oleh Senggono Retno karena tidak suka pada Prabu Surowiseso. Prabu Surowiseso marah atas penolakan lamarannya. Ia menyerang Arcamanik, dan berniat menghancurkannya. Begawan Sentanu dan Senggono Retno menghadapi Surowiseso namun kelihatannya ia terdesak. Mendengar adanya perkelahian, Angling Kusumo yang kebetulan melintas akhirnya membantu Senggono Retno yang langsung jatuh hati pada pandangannya yang pertama. Melihat lawannya di tolong oleh Angling Kusumo membuat Surawisesa marah. Disaat bersamaan datanglah Brojo Sakti yang langsung menyerang dan melumpuhkan Surawisesa. Brojo Skti pun meninggalkan begitu saja Arcamanik. Sementara itu Angling Kusumo yang jatuh hati pada Senggono Retno akhirnya keduanya pun saling menyukai.
Kepergian Brojo Sakti ternyata tidak selamanya karena ia kembali lagi dan ingin mengangkat Angling Kusumo sebagai muridnya. Meski pada awalnya menolak, namun demi Arcamanik yang akan di hancurkan apabila Angling Kusumo tidak mau jadi muridnya, akhirnya ia mau menuruti Brojo Sakti untuk diturunkan ilmunya. Dalam proses transfer ilmu, Angling Darma mengetahui caranya dan bermaksud mencegahnya, namun sayang sekali Angling Darma tidak mampu mencegahnya. Ia pun membiarkan Angling Kusumo yang belum tahu siapa Brojo Musti sebenarnya untuk mendapatkan ilmunya. Setelah ilmu ia terima, Angling Kusumo lantas pulang ke Malawapati untuk kembali. Namun ia tidak langsung masuk istana,namun mendunggu di perbatasan dengan menyuruh kurirnya menyampaikan Surat tantangan pada ayahnya. Akhirnya Angling Darma menyanggupi dan menginginkan anaknya telah dewasa.
Disaat pertarungan antara ayah dan anak berlangsung, datanglah Brojo Sakti yang ingin menghabisi keduanya. Sementara itu Angling Kusumo baru tahu siapa Brojo Musti sebenarnya. Meski terlihat frustasi, namun akhirnya Angling Kusumo lebih membela ayahnya. Mereka bertiga bertarung, disaat yang bersamaan muncullah Senggono Retno yang membantu kekasihnya Angling Kusumo. Akhirnya ilmu Brojo Sakti dapat dikalahkan karena kasih sayang antara ayah, anak dan calon memantunya. Ilmu yang dimiliki oleh Brojo Sakti adalah intinya tentang kasih sayang, sehingga ketika ketiga orang tersebut dengan penuh kasih sayang mampu mengalahkan Brojo Sakti yang ilmunya lebih tinggi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment